Goresan Pena

Senin, 17 November 2008

Goresan Pena, berisikan tulisan-tulisanku berupa puisi dan lebih banyak memuat puisi yang belum aku publikasikan/dikirimkan ke media cetak. Dilarang mengutip atau dengan sengaja mengambil tulisan-tulisan ini tanpa seizin dari pihak RakhaZone.








1
.
Dipertiga Malam; Kubelajar Menangis
>bukittinggi, 21.11.2008

Sujudku dikeheningan merambah dingin malam dipuncak pekatnya
Getirku, sedih rasa hati kian melebarkan
hasratku mengadukan perasaan
Untaian kata-kata indah dalam balutan pengharapan
dibarisan jemari
Namun tak mampu kasidah doaku menggetarkan kalbu
Ku seorang hamba yang sedang belajar menangis
Air mataku masih baru jikalau harus membersihkan
debu-debu yang sejak lama bergelantungan dirongga dada

Lembaran malam dalam buku diariku
Kugoreskan semua gundah dalam setiap barisan doa
Ku sedang belajar menangis
menangis
dan menangis
Kuingin air mata mampu bersihkan
Sekat hatiku yang kian mengeras
Tenggelamkan aku pada sepertiga malam
Diakhir semua doa kuaminkan.








2.
Kuingin Cahaya
> bukittinggi, 30.11.2008 at 00.00am

Teramat sering kubungkus malamku
Bersama doa-doa pengiring malam. Yang indah
Hiburku dikala gundah membuncah
Sepi. Sunyi. Hening. Diam. Kaku
Halus,
Kuingin cahaya!
Terangi tiap jengkal tanah yang kutapaki
Tuntuni tiap keping hati yang kumiliki
Papahku dalam mengarungi hidup
yang semakin renta dimakan dosa

Keheningan kian merasuk dalam hati dalam-dalam
Hunuskan setiap penyesalan yang meruncing
tajam, Kuingin cahaya!
Lentera hatiku untuk membuat
Bayang-bayangku yang setia menemani
Tiap-tiap langkah menuju-Mu









3.
Malam Sepi
> padang, 11.07.2007

Padamu malamku yang sepi
Sepiku tersimpan dalam
Jauh direlung hati
Mampukah kudapati
yang makin jauh
didalamhati
Malamku sepi
Ku jemput mimpi kali ini
Tentang sebuah hati









4.
Lagu Bisu
> maninjau, 15.06.2007

Tak perlu kau tanyakan sebuah nada gelisah
yang sedang terjerat dalam ruang hatiku
sebab kau tak mampu mendengarnya
Nyanyikanlah tembang yang hilang baitnya
Mungkin bagimu dapat kau tutupi
dengan lagu-lagu kosong
Akibat tidak terekamnya pekikan hatiku
yang dulu bersuara







5.

Biarkan Sunyiku
> maninjau, 15.06.2007

Ku takkan memintamu sebuah mimpi
dari diamnya tidurku
Biarkan sunyiku berbaur pekatnya malam
yang ditinggal rembulan
Biar pagi tak lagi bertanya padaku!









6.
Temani Mimpi
> bukittinggi, 09.06.2007

Ku takkan bercerita lagi
tentang sebuah mimpi dimalam itu
Tanpa kau, tanpa teman, tanpa seorang pun
yang bersedia menemani
jalannya mimpi itu
Kuterbiar dalam gelapnya ilusi









7.
Perih Lukaku
> bukittinggi, 16.06.2007

Ku terjatuh dikala perihku masih terasa
K tersiksa disaat luka makin menganga
Luka berbaur perih
Membuatku jatuh dan tertatih
Kian menciptakan luka-luka baru
dan bertambah perih
sampai luka ini tak mampu
kukatakan perihnya









8.
Hati, Hati-hati
> bukittinggi, 07.07.2007

hati. hati cinta dihati. hati pengharapan hati
hati impian hati
hati mati. hati buta. hati hilang. hati mati. lagi
hati-hati
hati adalah hati
dari hati








9.
Untuk Sebuah Kata Maaf
> maninjau, 02.10.08/02 syawal 1429h

Kesendirianku makin meradang tatkala takbir bergema
Sedihku meninggalkan malam seribu bulan
Sedihku dihantui ketidaksempurnaan ibadahku
Sedihku sebuah ujian keimanan begitu rapuh dalam hati
Sedihku bila air mata hanya buah penyesalan belaka
Sedihku ketika yang kukasihi menjauhi tan suara!
Sedih...
Teramat sedih ketika fajar kemenangan
Kubawa menyepi untukku instropeksi
Kesalahan yang kucoba mengikisnya
Pertentangan berwujud dalam dendam
menangisku agar permintaan maafku kau terima
...dengan kerendahan hati

Allahu Akbar
Kugemakan kalimah Takbir
Dalam lubuk hatiku yang dalam
Disekat ujung hatiku yang galau
Berharap akan sebuah kata maaf









10.
Merajut Cinta Lagi
> martapura, 22.08.07

Dulu kuhanya merasakan duka itu nyata
Rentangan waktu yang berjalan
Menyapaku sekedar mengingatkan
Kutahu duka itu masih tersisa
Namun terlalu jauh
Untukku berada disampingnya
Sebagai peredam lara
Hati yang ditinggal cahaya

Tak mampu kumeraihnya
Hanya segenggam harapan
yang kuyakin mampu...
Mengisi kekosongan hati itu
Cinta yang kuhadirkan
Buah perjalanan masa lalu
yang selama ini kupertahankan

Kini kumerajut cinta
Sejenak kutinggalkan untukmu
Sebuah cinta yang kutanamkan
Agar dapat bercahaya
Kemilau bersama indahnya
Ketabahan hati










11.
Ketika Kuingin Pergi
> bukittinggi 2007

Jika kau mau kuajak dalm mimpi
Menelusuri dalam angan
kan tampak olehmu deburtan ombak
pepasir putih mutiara, kilauan riak keemasan
mentari tenggelam diujung sana
dilepas kicauan burung-burung
disaat itulah arti persahabatan
kan kubawa bersama mentari yang menghilang

Sahabatku...
kuterbelenggu asa dan cita-cita
ketika kuingin merasakan persahabatan ini
kumasih terbelenggu harapan

tak ingin kumeninggalkan
tak mampu kuberjalan sendirian
namun mimpiku berakhir sudah
kau pastikan
aku kan hadir bersama purnama
yang tersenyum pucat pasi.

12.
Episode Singkat
> bukittinggi, 230507

Ku mengawali kata yang tak berkuasa
akan makna
mendahului sebenarnya belum kulalui
pertama kali ku dipertemukan
dengan rumitnya sebuah cerita
yang jelas ku tak mengerti
ku masih awali cerita ini

Aku adalah jiwa yang berontak
sedangkan ragaku merupakan langkah
yang tak tahu apa yang dituju
ku ditengah perjalanan yang memaksaku
memilih jalan itu
kuterpenjara keinginan buta
seakan hati yang tak melangkah lagi

Keinginan hanyalah mimpi buruk
berpenjarkan nafsun yang mengunci
berharap lepas,
bebas!!
Kuterjaga
akhirnya kuakhiri bagian terakhir
episode yang sebenarnya...
tak pernah berakhir.









13.
dan kubiarkan mereka tertawa dengan apa yang mereka miliki
> bukittinggi, 08.11.08

dan ku terdiam
kubiarkan semuanya berjalan
mereka pun tahu
tertawa dalam riangnya membuncah
dengan gurauan yang semakin hingar
apa hari ini milikku
yang selalu tak memihak
mereka lelah dan pergi
miliki sebuah cerita tentang kesedihanku

14.
Lembayung

> bukittinggi, akhir 2008

Sematkanlah cintaku ini diufuk barat
Pengganti siangku yang kehabisan panas
kuingin segera bercengkrama dengan bulan

15.
Antara Dua

> bukittinggi, akhir 2008

dapatkah kau membawaku menghilang
Dalam hamparan kabut bermain badai
Agar mampu memutar pikiranmu
atau
Hanya membiarkanku terpaku
Tanpa ada yang menerjemahkan
Hingar bingarnya sepiku

16.
Tanpamu

> bukittinggi, akhir 2008

Hujan resah mengguyur rembulan malam ini
Sebab ku tak bercerita dulu pada cahaya
Sebelumku menjemput mimpi

17.
Ingin Cahaya

> akhir 2008

Teramat sering kubungkus malam
Bersama gumamku dipenghujungnya
sesaat setelah semuanya sirna. sudah!
Tidak akan kutemui kunangkunang
yang merayap disemilir angin: lagi
Bisuku berbisik...
Coba dengar keheningan ini;
diam. beku. kaku. sunyi. sepi
pelan. lembut. halus. hening

Keheningan merasuk dalam hati dalamdalam
dalam diam. dalam beku. dalam kaku
dalam sunyi. dalam sepi
dalam pelan. dalam lembut. dalam halus.
dalam hening
-dalam malam-
dalam bisuku, berbisik:
...cahaya.

18.
Firasat

> bukittinggi, akhir 2008

Senyummu masih kubungkus ingatku
Ingin kau bersandar dipunggungku
Berdua mengemasi bintang
Dilembaran malam yang biasa
Kita bentang
Berceritalah pada malam. sayang.

Genggamanmu kian erat dalam dada
Bintang jatuh yang kuharapkan esok malam
Menghitung bintang bersamamu
Agar senyummu mampu kugenggam
Kurindu sekali ceritamu. sayang.

Malam ini kumenunggu
Kau menyiapkan ceritacerita
Melukis langit bersamamu lagi
Kutunggu dilembar penghabisan kelam
dan malam tak jua tersenyum
Ketika namamu kubisikan
untuk beberapa kali.
sayang.

19.
Atas Sana
>
bukittinggi,

Bila ku resah
tak seperti mereka kira
ku kan bakar semua emosi
lewat beberapa pengaduan
dirangkul asap putih-Nya
membubung jauh
membuka jendela langit


20.
Pada Sebuah Pesta Janji

>padang, 29 Maret 2009

Kulitku sudah dibakar surya melihatmu bermimpi. Tidakkah kau perhatikan ratusan, ribuan, jutaan pasang mata menyaksikan kelakar renyahmu mengubah dunia. Andaiku bisa berucap diantara riuhnya orang yang tak mengerti --maaf, mereka mengerti pada sebatas janji-- kuhanya ingin kau dengarkan doaku sebentar. kau buatkan sebuah pesta meriah, menghibur kami sesaat berharap hati kami tertarik padamu. Gelak tawamu yang membuncah seakan memecahkan wibawa hingga menyeret sebuah harapan pada kekuasaan. Dongengdongeng kusut yang kau rentangkan memaksa kami mengulurnya dan membuat cerita baru. Tapi tidakkah kau perhatikan kami yang berkeringat, melihatmu bertudung bak raja dengan pelepas dahaga demi membasahkan kembali pita suaramu agar merdu didengar oleh kami? Oh... ingin kulemparkan saja sebutir kerikil kewajahmu agar kau tahu itulah pintaku.

21.
Ditinggal cahaya
>bukittinggi, 070707

Pada malam yang tak kusaksikan pekatnya
pada bulan yang tersenyum ditinggal cahaya
kuhanya rasakan dingin
tercipta dari keheningan
yang terselam kehatiku
dan mataku
tak akan jumpai lagi
aliran cahaya
biar kunikmati kegelapan ini
direlung hati

22.
Kubiar
>bukittinggi, 080707

Kubiar pelangi mencuri pandanganku
Untuk sedikit melihat indahnya
Kubiar mawar menggoda hatiku
Untuk sekedar menciumnya
Kubiar camar menggelitik jemariku
Untuk berangan bisa meraihnya

23.
Sekalung Budi
>bukittinggi, 03052007

Saatku rapuh, kau menguatkan
Saatku alpa, kau mengingatkan
Saatku sepi, kau menemani
Saatku gelap, kau matahariku
Saatku ingat kau...
...dimana?

Engkau berkelana terus berlalu
Tak mampu kubawakan untukmu
Sekalung budi itu
Yang telah kupendam darimu

Aku masih mencari arti
Dari setiap hadirmu
Mencari sesuatu yang ingin kumengerti

Budi dalam hati
yang tak mampu
Kubalas dengan janji

24.
Dalam Sepi
>bukittinggi, 130707

ceritakan kepadaku tentang malam
yang tak melelapkan matamu
tanpa belaian lembut
setiap alunan melodi yang slalu
kudendangkan

kurasakan sunyimu
disaat serpihan waktu-waktumu
terlalu jauh tuk kusandingkan
dengan syair-syair yang terus
kau harapkan

gelap malam takkan menghitamkan
khayalmu yang bersemikan cinta
baurlah malam dengan sunyi
yang kan membuatmu
bertambah sepi
karena dalam sepi
cinta itu kau dapati

25.




Daftar Puisi yang di Muat Media
1. Langkah Menyapa (2003)
2. Nyanyian Kerikil Jalanan (2004)
3. Harapan (2004)
4. Sebuah Catatan Kecil (2006)
5. Permainan Waktu (2006)
6. Hatiku Yang Terjerat (2007)
7. Leburku Dalam Kesunyian (2007)
8. Kurungan Waktu (2008)
9. Kau Adalah Cinta (2008)
10. Berteman Malam (2008)
11. Pengaduanku (2008)
12. Takbir Rinduku (2008)
13. Tak Semua Ingin Dipinta (2008)
14. Lagu Bisu (OASE Sayembara Sastra UNP)
15. Tak Berbunyi (OASE Sayembara Sastra UNP)


0 komentar: